Selasa, 27 Oktober 2009

ENGKAU BEGITU BERARTI

Kutelusuri kembali masa lalu, dalam derasnya hujan... di sepanjang jalan yang licin dan bertebing. Tahu kah engkau, seberapa dalam pun luka yang ada padamu, aku dan orang-orang yang mencintaimu lebih terluka darimu. Aku tidak berharap engkau dapat menyembuhkan luka orang lain, tapi obatilah lukamu sendiri. Yakinlah pada hatimu dan tetapkanlah pada apa yang telah engkau pilih. Karena kehidupan sesungguhnya adalah setelah pernikahan. Ijabkabul adalah awal dimulainya suatu kehidupan. Bila engkau salah menentukan dan telah terjadi, jangan membuat kesalahan kembali. Terimalah apa yang telah kau pilih... serta berlakulah sebaik mungkin. Mungkin disuatu senja engkau akan temukan kebahagiaan yang sesungguhnya...

Senin, 26 Oktober 2009

SEMBARUT WAJAH SANG KEKASIH

Sembarut wajah sang kekasih
Mengoyak-ngoyak hati yang mencintai
Karena hanya ada harap dan mimpi
Tanpa menjadi pasti

Sembarut wajah sang kekasih
Memerah memukau bak mentari pagi
Hangatkan diri
Hanya dapat dipandang dalam angan
Namun takkan terjangkau dalam ruang dan waktu

Sembarut wajah sang kekasih
Kujumpa engkau dalam dimensi yang tak pasti
Hati...hati tlah terkoyak
Bersama roda kehidupan yang tak berpihak

Sembarut wajah sang kekasih
Membawa khayalan terbang tinggi
Berharap takdir bisa diganti

Sembarut wajah sang kekasih
Namun tlah dimiliki
Oleh hati yang dicintai

Sembarut wajah sang kekasih
Ingin kubiarkan kau pergi
Tapi aku berharap msih bermimpi
Esok, ingin ku ubah takdir pujaan hati
Namun cinta tlah ada yang memiliki

Sembarut wajah sang kekasih
Pernah menjadi penawan hati
Namun cinta tak bisa dipahami
Ia tlah pergi
Bersama yang dicintai

Sembarut wajah sang kekasih
Kebahagiaanmu yang ku nanti
Tak peduli...
Dengan siapa engkau menambatkan hati

Sabtu, 24 Oktober 2009

SESOSOK BAYANGAN TAK BERNAMA

Aku bungkam dalam gelapnya malam
Dan lorong waktu yang begitu panjang
Aku terjaga oleh desiran angin dan lantunan lagu sendu
Yang menyapa setiap bilik hatiku
Aku coba pejamkan mata dan lupakan segalanya
Tapi sesosok bayangan tak bernama
masuk kecela-cela jendela kamarku
Aku bungkam dalam gelapnya malam
Dan lorong waktu yang begitu panjang
Ku amati seluruh sudut kamarku
Mencari sesosok bayangan tak bernama
Tapi tak ku temukan
Aku hanya mencinta sesosok bayangan tak bernama
Tanpa sorot mata kasih sayang ataupun perhatian
Perlahan aku coba pejamkan mata
Menghapus dunia maya yang aku ciptakan
Aku coba pikirkan hal yang indah tentang dunia
Tapi kau kembali masuk ke cela-cela jendela kamarku
Dan menghancurkan rancang bangun yang ku susun
Aku tau aku keliru
Aku tak dapat mencinta sesosok bayangan tak bernama
Aku ingin lari darimu
Yang menyapa setiap bilik hatiku
Aku tak ingin ada pengharapan
Aku juga tak ingin hidup dalam angan
Aku ingin kenyataan